Jaringan Tanpa Harddisk


Pengertian jaringan diskless, menurut penulisnya, adalah mengacu pada jaringan yang hanya terdapat satu media penyimpanan harddisk, yaitu komputer server, sedangkan komputer client tidak disediakan. Namun, komputer client dapat menjalankan sistem layaknya mempunyai harddisk. Dengan demikian, proses yang berjalan di server juga akan berjalan di client. Misalnya, server dapat koneksi ke internet, maka client juga dapat koneksi ke internet.

Membangun Jaringan Tanpa Harddisk di Linux

Pada saat terminal/client/terminal/client melakukan proses booting, garis besar proses yang dijalankan adalah:

1. Mencari alamat ip dari dhcp server.
2. Mengambil kernel dari tftp server.
3. Menjalankan sistem file root dari nfs server.
4. Mengambil program X-server ke dalam memory dan mulai menjalankannya.
5. Melakukan hubungan dengan xdm server dan user login ke dalam xdm server.

Dalam contoh kasus diatas, dhcp server, tftp server, nfs server dan xdm server berada dalam satu mesin komputer atau disebut server. Pada saat komputer terminal/client selesai melakukan proses booting dan user login ke dalam server, beberapa program aplikasi akan berjalan didalam server tetapi output / tampilan akan berada pada komputer terminal/client. Ini adalah teori dasar dari x-windows ltsp. Komputer terminal/client hanya berjalan pada linux kernel, Xfree86, Init dan print server daemon untuk melakukan pencetakan ke dalam lokal printer. Karena progaram ini adalah sangat kecil agar dapat dijalankan pada komputer` terminal/client maka kita dapat melakukan penghematan daya listrik dengan memakai power yang rendah dan dapat dijalankan dengan menggunakan komputer 486 16mb untuk ram dengan tampilan x window terminal/client (tanpa harddisk).

Bila kita menggunakan beberapa komputer terminal/client dengan satu server permasalahan yang timbul jika komputer terminal/client akan berjalan, komputer terminal/client akan butuh untuk menulis beberapa files ke dalam server, dan juga komputer terminal/client membutuhkan untuk menghubungkan beberapa sistem file root. Jika mempunyai 50 komputer terminal/client kita membutuhkan 50 bagian direktori yang harus diexported. Ini adalah salah satu kenyataan dan tantangan yang harus di coba untuk ditangani.

Garis besarnya, tutorial singkat ini akan memberikan contoh konfigurasi file dan program yang dibutuhkan agar komputer terminal/client dapat berjalan pada saat di booting. Beberapa komputer terminal/client mempunyai spesifikasi perangkat keras yang berbeda. Seperti lan card, vga card dan type dari mo use yang dapat di konfigurasi secara default atau bagian lain untuk beberapa komputer terminal/client.


Cara Kerja
Pada saat terminal/client/terminal/client melakukan proses booting, garis besar proses yang dijalankan
adalah:

1. Mencari alamat ip dari dhcp server.
2. Mengambil kernel dari tftp server.
3. Menjalankan sistem file root dari nfs server.
4. Mengambil program X-server ke dalam memory dan mulai menjalankannya.
5. Melakukan hubungan dengan xdm server dan user login ke dalam xdm server.

Dalam contoh kasus diatas, dhcp server, tftp server, nfs server dan xdm server berada dalam satu mesin
komputer atau disebut server. Pada saat komputer terminal/client selesai melakukan proses booting dan
user login ke dalam server, beberapa program aplikasi akan berjalan didalam server tetapi output /
tampilan akan berada pada komputer terminal/client. Ini adalah teori dasar dari x-windows ltsp. Komputer
terminal/client hanya berjalan pada linux kernel, Xfree86, Init dan print server daemon untuk melakukan
pencetakan ke dalam lokal printer. Karena progaram ini adalah sangat kecil agar dapat dijalankan pada
komputer` terminal/client maka kita dapat melakukan penghematan daya listrik dengan memakai power
yang rendah dan dapat dijalankan dengan menggunakan komputer 486 16mb untuk ram dengan tampilan
x window terminal/client (tanpa harddisk).
Bila kita menggunakan beberapa komputer terminal/client dengan satu server permasalahan yang timbul
jika komputer terminal/client akan berjalan, komputer terminal/client akan butuh untuk menulis beberapa
files ke dalam server, dan juga komputer terminal/client membutuhkan untuk menghubungkan beberapa
sistem file root. Jika mempunyai 50 komputer terminal/client kita membutuhkan 50 bagian direktori yang
harus diexported. Ini adalah salah satu kenyataan dan tantangan yang harus di coba untuk ditangani.

0 komentar:

 

Dewi Lusita Copyright © 2010